Monday, November 15, 2010

Pesanan untuk hati

Pesan pada hati,
Andai cinta pada dunia yang tidak abadi,
Maka pintakanlah supaya dijauhkan daripada mati.
Pesan pada hati,
Andai harta disukai menggunung tinggi,
Maka tiadalah perlu beranak isteri.

Pesan pada hati,
Andai nama dan sanjungan yang dicari,
Maka tidaklah perlu berjuang di jalan Ilahi.
Pesan pada hati,
Andai anak dan isteri manfaatnya untuk diri,
Bukan untuk agama Rabbi,
Bukan pula untuk sunnah Kekasih Ilahi,
Maka berbisiklah lagi;
Ah, engkau berdusta rupanya!
Pesan pada hati,
Andai takut pada mati,
Jangan berkata yang benar.
Andai takut pada miskinnya diri,
Jangan menegur mereka yang duduk meninggi.
Rupanya…
Dunia sementara itu,
Bukan tempat tinggal si jujur dan amanah,
Apatah lagi si berani bersuara.

Pesan pada hati,
Bersabarlah menunggu penjara ini,
Dibuka dan melepas pergi,
Mereka yang merindui janji Ilahi,
Di penjuru akhirat yang kekal abadi.
Pesan pada hati,
Bila sudah mula merasa tinggi,
Pancunglah ia,
Jangankan surah,
Datangkanlah ayat sebanding kalam Ilahi,
Nescaya ia terkaku mati,
Hilang ketinggian,
Punah kefasihan.

Pesan pada hati,
Bila ia mula bersedih,
Ini bukan pengakhiran,
Bangkitlah dan teruskan perjuangan,
Bukankah engkau menanti pertemuan,
Pada janji yang sudah dimaterikan?

Pesan pada hati,
Andai sabar tiba di titik penghabisan,
Tahan lagi,
Tidakkah ada memori,
Bahawa engkau terlalu banyak dikasihi,
Manja!
Ditegur sedikit merajuk pergi.

Pesan pada hati,
Bila nafsu merasuk diri,
Biarkan bisikannya bisu,
Dibawa angin berlalu pergi.

Pesan pada hati,
Bila ia mula berdetik,
Sungguh bertuah diri ini,
Sudah sepatutnya berterima kasih,
Hingga sudah merasa begitu,
Apa lagi yang kau perlu?
Sabar dan menunggu,
Pujilah Dia,
Andai datang lagi cubaan-cubaan mengganggu,
Tahan lagi,
Bukankah engkau menunggu janji Ilahi,
Untuk bertemu di sana nanti?
Kenapa pula mengeluh begini,
Kerana katamu kau setia,
Serahkan saja tandanya!
Bukankah kau kata kau cinta,
Mana buktinya???

Pesan pada hati,
Andai benar cintakan Ilahi,
Sama ada jihad,
Ataupun dibenci,
Mengapa saja tidak meminta mati???

No comments: