Thursday, November 24, 2011

hands down

senja itu dia meluru tak menentu
jiwa usang itu keliru
langit yang tadinya biru
kini kelabu

sangkanya mentari setia menunggu
tetapi si luna sudah di situ
jalan itu panjang
difikirnya semua menghilang
setiap satunya di bilang
dikira, di catu, di hitung

cahaya dari belakang itu tak pernah patah
cuma dia yang sering meludah
membelakangkan yang cerah

siluet

langkah-langkah mudah kelihatan parah
semuanya di anggap telatah
itu kepercayaan si merah
yang tak pernah mengalah

lagu2 indah dari kitab Allah
telah membentuk semula jiwanya yg merah
menjadi indah
hidup tak selalu mudah
kini..
dia setia menghadap kaabah

lorong itu sentiasa ada, dengan Izinnya kita akan ketemu




No comments: